Semua orang punya cerita,mulai dari paling menyenangkan sampai yang menyebalkan pastinya masih terukir dalam-dalam di balik memori ingatan kita.
itulah namanya kenangan,sebuah cerita pengalaman yang kita alami juga tak akan luntur oleh seiringnya waktu.walaupun kita berusaha melupakannya di tambah zaman terus menerus berganti,ramai ilalang dan hiruk pikuknya keadaan luar yang tak pernah mampu menghapus sebuah kenangan
biarkanlah dia mengalir dan melekat didalam jiwa kita,karena sesungguhnya kenangan adalah sebuah kekuatan untuk mengahadapi masa akan datang menuju kehidupan yang lebih baik
Cerita
Saat melihat kitab-kitab terjajar rapi,Saya termenung seketika. "ono opo yhooo...??kog koyog eneg seng kurang nghonoo"(ada apa yaaa...??serasa ada yang kurang),sambil melihat-lihat sekeliling
baru teringat ketika saya duduk di bangku madrasah
"Pantes wae kurang,Ketok sepi raonok seng nduweni kitab.e(pantas saja kurang,terlihat sepi tidak ada pemilik kitab nya)",Gumam saya
Kitab ijo yang sangat dominan saya dan kawan-kawan ingat karena saat itu gurunya yang galak dan menyeramkan
Dikenal dengan Pak Mursyid
tapi sekarang murid-murid sadar bahwa pentingnya pendidikan keras,agar menciptakan kesadaran akan kerasnya kehidupan
kalau saja teknik mendidik seperti pak mursyid semakin dihilangkan,pastinya akan menciptakan generasi yang manja
sedikit-sedikit Wadul orang tua,sampai polisi segala
Kog sayang banget ama tu guru ampek di bela-belain
bukan begitu masalahnya,soalnya di sini kami bisa bercanda tawa di balik galaknya guru tersebut
jadi hidup lebih terus berwarna juga nggak ngambang. seperti yang pembaca ketahui kata ini "kadang di atas dan ada kalanya di bawah, itu roda kehidupan seseorang dimana akan menciptakan sebuah tantangan yang membangkitkan semangat dalam menghadapi hidup"
Ketika itu pada waktu jam kosong,ada yang punya hape bagus namanya Dodik
"Nyilih hapene dik"(pinjam hapenya dik) pinta kawannya
"ojho Brooo...engko mog moh nee,heheheee"(jangan sob...nanti kamu rusakin,heheheee) jawab Dodik
"heleh..hape anyar silihi e ra olehh,ndang dilut e" (heleh...hape baru pinjam sebentar saja tidak boleh)
"anyar mbiahmuu,ora ora broo...ngesakne aku,hahaha"(baru kakekmu,nggak nggak sobb...kasihan aku,hahaha ) Sambil memberikan Hapenya kepada kawannya yang bernama Baily
Tapi baru memegang sebentar sudah di rebut sama Masrur Rojik
Akhirnya Hape nya dibuat nonton bareng sama kawan kawan lain,
Baily si peminjam pun doweh tak berdaya "johhh lagek nyekell,wes d rebut rojik"(duhh baru megang,sudah direbut rojik)
Tapi bagaimana nasib Dodik, dia duduk belakang sendiri sambil melass ngeliatin hapenya di pake temannya
Hari hari Kosong berikutnya ,kawan-kawan mengekspresikan kegembiraannya dengan photo-photo
Bagaimanapun sifatnya para murid jika jam kosong pasti senang,walaupun ada rasa kecewa sedikit
ketika mulai pengambilan kamera,ekhh ada kawan yang masih tidur
sebut saja Aphin slowest,orang yang paling santai dan pemberani untuk tidur di kelas
Tapi kami acuhkan dia,karena nggak bangun-bangun dari tadi dan dilanjutkan pengambilan gambarnya tanpa aphin.
pemotretan kedua sudah mulai terlihat bagaimana ekspresi muka-muka pecinta jam kosong,
suatu kebebasan dalam kekosongan tanpa guru yang galak
Saking gembiranya kawan-kawan pada waktu pengambilan gambar,ada sesuatu yang terjadi
kawan-kawan menjadi brutal,jadi kasihan sama si gemuk yang namanya Muklis
dia di tumbruk oleh kawan-kawannya,untungnya dia gemuk dan besar.tapi sebrutal apapun kami masih bisa tertawa dan bergembira bersama
dilanjutkan bermain gledekan yang menyebabkan kegaduhan,sampai si Aphin pun bangun dari persemayamannya.
dan langsung gabung sampai kecekik(cuma gaya)
sayangnya apin bangun terlambat,dari kawan-kawan waktu itu banyak yang sudah capek
dari Taufiq si Tofa kecil ,Takim,Nasirin,dan Khudori
Taufiq di panggil si Tofa kecil karena anaknya guru yang bernama Pak Mustofa,dia itu suka duduk di belakang sampai-sampai waktu pemotretan juga selalu tampil di belakang.
walaupun sudah capek bermain,kami masih sempat foto bersama
Takim dengan gayanya membawa gledekan seperti di filem kera sakti
Khudori yang bergaya nyadhuk si aphin yang sok keren,berbeda dengan menendang yang memakai kaki kalau nyadhuk ini dari bahasa jawa yang maknanya menendang hanya saja tidak dengan kaki tapi dengan lutut
ada Nasirin yang Kemayu sambil ndempet Khudori
juga ada kawan yang tak akan di lupakan dalam sejarah yaitu Najib Si embah yang selalu pakai kacamata
dia juga terkenal dengan nama Waluyo,karena kemiripannya dengan artis pemeran waluyo dalam sebuah sinetron
Semua itu menjadi Kenangan dari sebuah kebersamaan yang tak akan terlupakan,mungkin hanya dengan do'a dan perbuatan yang akan dapat melanggengkan kebersamaan kita dengan sahabat atau saudara kita yang paling kita sayangi.
Selesai
Sign up here with your email
2 komentar
Write komentardiari loro weteng haha
ReplyThebos iki sopo?
ReplyEmoticonEmoticon