Episode
2
"Ampun
Siska, ampun Sher, ampun Sarah? Apa salahku?" Ayunda menangis tak karuan.
Ternyata kejadian itu dilihat oleh cowok terganteng,terkeren dan ternakal di SMK Jaya. Dia adalah Eza.
Ternyata kejadian itu dilihat oleh cowok terganteng,terkeren dan ternakal di SMK Jaya. Dia adalah Eza.
"Liat
aja,, suatu saat aku akan ngerubah cewek yang bernama Ayunda itu,"ucapnya
dalam hati sambil berlalu pergi.
***
"Heh,,
apa-apaan kalian!!!" teriak Micky, berharap geng jail 3S mengakhiri ulahnya.
"Wahaha, berani loe ma kita hah? Rasain ini," Siska menyiram Micky dengan jus apokatnya. Micky tak menyangka,kalau Siska cs sekejam ini kepada orang yang tak disukainya. Benar-benar tak punya hati.
"Wahaha, berani loe ma kita hah? Rasain ini," Siska menyiram Micky dengan jus apokatnya. Micky tak menyangka,kalau Siska cs sekejam ini kepada orang yang tak disukainya. Benar-benar tak punya hati.
Micky
akhirnya mengajak Ayunda pulang. "Nda,aku anterin kamu pulang ya?"ucap
Micky yang masih terus menggandeng tangan ayunda. "Tapi Mick..."jawab
ayunda seraya ingin menolak. "Udah gak pa-pa kok,"balas Micky
tersenyum tulus.
***
Ke esokan harinya. Hari ini Ayunda di antar oleh papanya. "Pa, Ayunda ke kelas dulu ya?"izin Ayunda kepada papanya. "iya sayang, belajar yang bener. Dan jangan bergaul sama anak-anak yang sekiranya bakal ngancurin masa depan kamu!" papa Ayunda berusaha menasehati putri semata wayangnya. "Iya Pa, Ayunda janji gak akan aneh-aneh. Papa tau sendirikan? Kalau Ayunda gak punya teman lain selain Micky,,," balas Ayunda dengan mimik meyakinkan.
***
Ke esokan harinya. Hari ini Ayunda di antar oleh papanya. "Pa, Ayunda ke kelas dulu ya?"izin Ayunda kepada papanya. "iya sayang, belajar yang bener. Dan jangan bergaul sama anak-anak yang sekiranya bakal ngancurin masa depan kamu!" papa Ayunda berusaha menasehati putri semata wayangnya. "Iya Pa, Ayunda janji gak akan aneh-aneh. Papa tau sendirikan? Kalau Ayunda gak punya teman lain selain Micky,,," balas Ayunda dengan mimik meyakinkan.
"Ya
sudah Pa, Ayunda pergi dulu. Assalamu'alaikum" pamitnya sambil mencium
tangan papanya. "wa'alaikum salam…"
***
***
Hari ini Ayunda memang datang lebih awal. Niatnya berusaha terhindar dari ocehan teman-temannya. Padahal dalam hatinya dia udah muak dan ingin pindah sekolah, tapi harapan itu pupus bila mengingat dia sedang menyukai cowok yang paling best di SMK-nya itu. Satu-satunya cowok yang bisa buat dia tetap bertahan dalam semua caci dan maki.
Di dalam
kelas.
"Wow!
Si cupu udah dateng? Mana PR Matematika loe?"ucap Sarah sambil melototinya
tajam. "Tapi Sar..."ucap Ayunda berusaha menolak. "Apa? Berani
loe ma gue Hah! Mana? Cepet? Kasih gak?"gertaknya yang makin membuat Ayunda
mengalah.
"Tapi
nanti balikin ya?"pinta Ayunda sambil menyerahkan buku PR'nya.
25 menit kemudian.
25 menit kemudian.
"Sar, udah selesai belum?"tanya Ayunda hati-hati.
"Gue belum!"sahut Sherly lantang.
"Apa lagi gue, masih dapet 1 soal nich…"sambung
Siska.
"Tapi,
bentar lagi masuk?". Ayunda menunduk. Dia yakin geng jail 3S ini pasti
akan marah besar padanya.
"Ow!
Jadi loe mau kita blikin buku ini. Iya!!"sarah mengamuk tak jelas.
"Serang aja bos geng…"sahut salah
seorang murid yang mencoba memanas-manasi keadaan. Siska kalap dan langsung
menyobek-nyobek buku PR'nya Ayunda.
"Siska,jangan Sis! Itu..itu buku tugasku..."Ayunda menangis tak kuasa. Micky yang bru hadir langsung mendekap tubuh Ayunda. "sudah Nda.. Jangan sdih.." Micky menenangkannya.
"Siska,jangan Sis! Itu..itu buku tugasku..."Ayunda menangis tak kuasa. Micky yang bru hadir langsung mendekap tubuh Ayunda. "sudah Nda.. Jangan sdih.." Micky menenangkannya.
"Eh,
kalian ber-3! Please, jangan gangguin Ayunda lag!!!"pinta Micky yang
suaranya mulai lesu.
"What? Sorry ya? Sekalipun elo
memohon-mohon kepada kami ber-3. Tapi tetep, kami ber-3 akan terus gangguin si
cupu ini. Cupu, hahaha! Culun punya," jawaban Siska yang membuat semua
siswa yang ada di dalam kelas tertawa puas. Saat ini ayunda bener-bener sakit
hati. Dia melepas dekapan Micky dan berlari. Dia terus berlari, dan yang pasti
berlari untuk menjauhi mereka semua. Mereka yang udah nyakitin perasaannya
berhari-hari.
***
Sekarang Ayunda duduk di bawah pohon. Tempat di mana dia sering menumpahkan kekecewaan dan kesedihannya.
Ayunda terus menangis dan menangis. "Udah... Gak usah cengeng".
Suara seseorang yang membuat Ayunda penasaran dan berhenti menangis. "Eza.."pekik Ayunda tak percaya.
Selanjutnya
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon