DARAH
Darah terdiri dari bagian cair:
plasma, bagian padat : eritrosit, lekosit, trombosit
Bp darah ada tiga bentuk :
1. Darah penuh atau Wholeblood
2. Plasma
3. Serum
ANTI KOAGULAN
Adalah bahan yang digunakan untuk
mencegah pembekuan darah. Beberapa anti koagulan yang sering digunakan dalam
pemeriksaan hematology :
- Trisodium sitrat
- Double oksalat
- EDTA (Paling baik digunakan)
- Heparin (Jarang dipakai di laboratorium)
- Na Oksalat
EDTA yang dipakai ialah garam kalium,
karena 15 kali lebih cepat larut disbanding garam natriumnya.
- Kerjanya : Mengendapkan ion kalsium
- Komposisi : Larutan 10%, bentuk serbuk
- Aturan pakai : 10 mg / 10 ml darah
- Parameter : HB, PCV, LED, Golongan Darah, Hapusan Darah
PENGAMBILAN DARAH
Pedoman Umum
- Peralatan yang diperlukan telah siap
- Usahakan agar pasien tenang
- Pengambilan darah sedapat dapatnya dilakukan cepat dan rapi
- Hindarkan terjadinya hematoma
Berdasarkan lokalisasi pengambilan darah ada 3 cara pengambilan yaitu :
- Darah kapileh
- Blood lancet
- Jarum francle
- Autoclix
Tempat
pengambilan :
a.
Daun cuping telinga
b.
Ujung jari tangan
c.
Ujung jari kaki
d.
Tumit
- Darah Vena
- Spuit
Ukuran : 2,5 cc
; 5 cc; 10 cc; 20 cc; 30 cc
- Tourniquet
Untuk membantu / membendung dalam pengambilan darah vena, agar vena
terlihat jelas.
Tempat Pengambilan
Pada
umumnya semua vena yang cukup besar dan letaknya superficial dapat digunakan,
tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah :
1.
Vena difossa cubiti
2.
Vena jugularis externa
3.
Vena femoralis
4.
Sinus sagitalis superior
Alat
1.
Spuit dan jarum steril, bersih dan kering
2.
Torniquete / selang yang lunak
3.
Botol bersih, kering dan tertutup
4.
Etiket
Cara Pengambilan
1.
Tentukan vena yang akan ditusuk. Untuk yang gemuk
venanya agak dalam ; ini dilakukan dengan cara Palpasi (perabaan)
2.
Pasang toniquete pada lengan atas (6-8 cm, dari lipatan
lengan)
3.
Desinfeksi tempat yang akan ditusuk dengan alcohol 70%
dan biarkan kering (kapas / kasa)
4.
Vena difiksasi dengan menegangkan kulit pada bagian
distal (terjauh) vena dengan ibu jari kiri
5.
Dengan lubang jarum menghadap keatas tusuk vena dengan
sudut 45-60% posisi jarum ke vena
6.
Bila jarum berhasil masuk ke vena,maka akan terlihat
darah masuk ke semprit dan pengambilan dilanjutkan dengan menarik pompanya
sampai didapat darah sesuai dengan volume yang diinginkan
7.
Lepaskan torniquete
8.
Tempelkan kapas kecil pada lubang tusukan, dan lepaskan
jarum dari vena
9.
Penderita diminta untuk menekan kapas pada lubang tusukan
selama 1-2 menit
10. Pindahkan
darah dari semprit, dengan cara melepaskan jarum dari semprit dan masukkan
darah kedalam wadah kosong atau berisi antikoagulan, secara pelan-pelan melalui
dinding wadah.
Bila ada antikoagulan segera campur secara pelan – pelan
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon